JAKARTA: Perancang mode senior
Valentino Napitupulu,
49, pada tahun ini meluncurkan busana kerja wanita bersiluet ramping
yang memberi kesan feminin dan seksi dengan pilihan warna-warna netral.
Seluet busana kerja, kata Valentino, yang memiliki multitalenta
merancang gaun pengantin modern, busana pesta, kebaya modern, tenun
songket Toba dan busana kerja itu, banyak menampilkan siluet I , A dan S
dengan kesan seksi dan feminin.
“Garis rancangan saya dikenal dengan kesan penampilan modern, simpel dan elegan,” kata Valentino, alumni Jurusan Tata Busana, Universitas Negeri Jakarta 1986, dan High Fashion short course Esmod Jakarta itu.
Tentang tren warna busana kerja tahun ini, kata Valentino yang telah
berkecimpung sebagai perancang sejak 1988, itu menghadirkan warna-warna
netral seperti beige, abu-abu , hitam , krem gading , putih, merah atau
merah maroon. Namun untuk bidang pekerjaan dan perusahaan tertentu,
katanya, cocok memakai busana kerja dengan warna-warna yang cerah serta
kontras.
Menurut Valentino, yang banyak menangani seragam hotel, bank,
restoran, rumah sakit di Indonesia, tren busana kerja tahun ini tidak
terjadi perubahan yang signifikan dibandingkan dengan desain busana
kerja wanita tahun lalu.
Desain jaket, blazer dan blus tampil lebih pendek mendekati garis
pinggang, sedangkan rok tampil pendek di atas lutut. Hal itu dapat
memperlihatkan dan menunjukkan kesan feminin yang lebih mendalam,
ditambah gaya ultra modern dan tampilannya lebih seksi. Kalau memilih
celana panjang sebagai padanan blus atau blazer hadir dengan desain yang
semakin ramping dan pas melapisi kaki si pemakai. Celana panjang skinny
itu lebih cocok menggunakan bahan strech, sehingga lebih membentuk kaki
dan nyaman waktu dipakai.
Kalau busana kerja model baju terusan, kata pria yang pernah sebagai
finalis Hong Kong Fashion Design Contest di Hong Kong, gaya little black
dress yang desain sackdress yang pernah dipopulerkan oleh bintang film
Hollywood Audry Hepburn kembali hadir pada tahun ini. Panjangnya sampai
di atas lutut dengan potongan pinggang yang ramping dan model tangan
yang dibuat kecil (sleeve less), untuk memberikan kesan feminim dan
seksi.
Tips
Tips yang perlu diperhatikan dalam konsep padupadan busana kerja,
katanya, adalah perpaduan warna dan motif. Pemilihan warna busana bagian
bawah seperti rok atau celana panjang perlu memilih warna yang lebih
berat atau (gelap tone) dibandingkan dengan buana bagian atas berupa
blus, jaket atau blazer.
Jika memadukan motif kotak-kotak atau garis-garis, motif yang berkesan lebih berat, sebaiknya dipakai untuk bagian bawah.
Ketika memakai blazer atau blus pendek, pria yang selalu tampil kelimis
tersebut menyarankan agar memilih dengan model yang lebih pas di badan
sehingga akan terlihat lebih ramping. Atasan tersebut cocok dipadukan
dengan celana panjang atau 7/8 dengan model yang pas di kaki, karena
akan memberikan kesan meninggikan badan si pemakainya.
“Konsep desain saya modern feminim, elegan dan detail,” kata Valentino
yang memproduksi busana kerja sedikitnya 3.000 potong per bulan.
Busana kerja rancangan Valentino diakui oleh COO Cassis Group Lody Anjes sebagai tampil modern, stylis dan trendy. Lody yang membawahi restoran fine dinning Perancis Cassis, restoran masakan Indonesia Harum Manis, dan café & bar Moya khas
Spanyol itu telah bekerjasama dua kali dengan perancang tersebut untuk
membuat busana kerja dari perusahaan tempat Lody bekerja.
Awalnya, Lody bekerja sama dengan Valentino untuk membuat seragam satu
hotel jaringan internasional di Batam. Setelah itu membuat seragam untuk
Cassis Group. Dia yakin rencangan pria kelahiran 1962 di Pekanbaru itu
disukai oleh banyak pihak, yang itu dibuktikan dengan keberlangsungan
usahanya yang sudah teruji selama 23 tahun. “Desain busananya tidak
formal dan kaku, tapi memadukan stylis dan trendy,” kata Lody yang mengerti juga tentang fashion itu. (LN)